Headlines News :
Home » , , , , , , » Puasa dan Pendidikan Anti Korupsi

Puasa dan Pendidikan Anti Korupsi

Written By Admin on Minggu, 18 Agustus 2013 | 15.09


Oleh: Hidayatulloh
Mahasiswa S2 Ilmu Hukum Universitas Indonesia

“Ramadan merupakan sarana pendidikan seorang muslim agar menjadi hamba-hamba yang bertakwa. Puasa dapat menjadi lembaga pendidikan anti-korupsi dengan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.”


Ibadah puasa di bulan Ramadan, sebagai suatu ritual seorang hamba kepada Sang Khalik, adalah menahan makan, minum, dan hawa nafsu sejak waktu imsak hingga azan magrib. Puasa menjadi sebuah bukti keimanan dan kepatuhan hamba kepada Sang Pencipta tanpa dipengaruhi rasa keinginan untuk dipandang oleh manusia. Tuhan secara tegas menyatakan: “Puasa untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan ganjaran baginya.”

Puasa Ramadan sejatinya bukan hanya ritual ibadah semata, tetapi ia menjadi sebuah lembaga pendidikan bagi setiap muslim yang menjalankannya. Sehingga disebut sebagai “Madrasah Ramadan” sebab ibadah puasa selama Ramadan merupakan sarana pendidikan seorang muslim agar menjadi hamba-hamba yang bertakwa.

Ajaran-ajaran yang terkandung dalam bulan Ramadhan jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan memberikan dampak positif  bagi setiap insan. Dan salah satunya dapat menghindari perbuatan keji yang telah merusak harga diri bangsa dan menyengsarakan kehidupan orang banyak, yaitu korupsi.

Ibadah puasa telah mengajarkan kita bagaimana cara memberantas perilaku korup yang sudah menjangkiti anak bangsa. Puasa mendidik setiap muslim agar menjadi hamba yang bertakwa. Ketika gelar ketakwaan sudah diraih seseorang pasca Ramadan, sejatinya ia menjadi pribadi yang menjalankan hidupnya penuh dengan kebajikan dan menghindari perbuatan keji, termasuk korupsi. Maka puasa dapat menjadi lembaga pendidikan anti-korupsi dengan ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya.


Pertama, puasa mengajarkan kejujuran. Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui apakah kita berpuasa atau tidak kecuali diri sendiri dan Tuhan. Manusia tidak dapat mengawasi ibadah puasa seseorang. Setiap orang yang berpuasa diawasi langsung oleh Sang Khalik yang tidak dapat dilakukan tipu daya terhadap-Nya. Ajaran kejujuran ini merupakan salah satu inti pendidikan anti-korupsi, sebab jika setiap pengendali kekuasaan di negeri ini mengamalkan kejujuran dan selalu merasa diawasi oleh Tuhan, jangankan melakukan korupsi, berpikir untuk berbuat tidak jujur pun pasti enggan. 

Kedua, puasa mendidik pribadi yang disiplin. Berhenti makan dan minum di waktu imsak dan menyegerakan berbuka saat kumandang azan magrib. Setiap hamba yang berpuasa taat akan disiplin puasa. Jika ia melakukan perbuatan indisipliner, ia akan dikenakan kewajiban mengganti pada hari lain. Begitu pula suami isteri yang menahan diri dari berhubungan seks di siang hari taat akan aturan ini dan akan dikenakan sanksi yang berat jika melanggar. Andai saja para alumni puasa Ramadan menegakkan disiplin puasa dalam kehidupan setelah Ramadan, niscaya tidak ada lagi yang melakukan korupsi waktu dalam tugasnya. Tidak ada pula yang menyalahgunakan kewenangannya karena taat akan aturan dan menegakkan disiplin dalam kehidupan dan pekerjaannya.  

Ketiga, puasa melatih ketaatan yang hakiki. Taat menjalankan puasa karena Tuhan semata. Tidak butuh pandangan dan pujian manusia. Lapar, haus, dan menahan hawa nafsu sepanjang hari adalah suatu hal yang tidak ringan. Jika seseorang berpuasa bukan karena ketaatan Tuhannya, niscaya ia akan pergi ke tempat tersembunyi untuk melampiaskan lapar, haus, dan hawa nafsunya tanpa seorang pun mengetahuinya. Latihan ketaatan ini akan sangat baik bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Para pekerja mentaati peraturan perusahaan tanpa harus terlihat oleh atasannya. Pejabat pemerintahaan tidak me-mark up anggaran pembangunan meskipun tidak diketahui publik. Para wakil rakyat tidak memanipulasi anggaran negara untuk memperkaya dirinya dan keluarganya.  

Puasa Ramadan tahun ini telah berlalu. Ijazah ketakwaan sebagai bukti lulusnya orang-orang yang berpuasa masih sangat terlalu mahal untuk didapatkan. Andai ajaran-ajaran puasa diaplikasikan dalam dunia nyata. Sungguh bangsa ini akan keluar dari jeratan korupsi yang menyengsarakan rakyat dan mengancam masa depan generasi Indonesia.



Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Privacy Policy | Term Condition | Iklan
Copyright © 2011. Aku Cinta Allah Dot Com - All Rights Reserved
Thanks to Mas Colis | kontak admin|